Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 16:54:45【Kabar Kuliner】596 orang sudah membaca
PerkenalanWakil Bupati Kudus Bellinda Birton bersama District Governor Rotary Internasional District 3420 Indo

Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bersama Rotary Internasional District 3420 Indonesia bersinergi menekan angka stunting melalui program intervensi pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal bagi balita yang terindikasi stunting.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dr. Mustiko Wibowo, di Kudus, Kamis, mengangakan intervensi yang dilakukan jajaran Puskesmas Rejosari ngak hanya sebatas memberikan menu PMT kepada orang tua balita, tapi juga mendampingi hingga balita benar-benar mau mengonsumsi makanan yang disajikan.
"Menu makanan yang diberikan juga disesuaikan dengan potensi lokal, terutama ketersediaan buah alpukat yang melimpah, atau menyesuaikan dengan menu yang disukai anak," ujarnya.
Ia menambahkan, program penanganan stunting di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, Kecamatan Dawe, merupakan hasil kolaborasi dengan District Governor Rotary Internasional District 3420 Indonesia, yang telah berjalan sejak tahun lalu.
Menurut dia, dukungan pembiayaan dari Rotary turut membantu menurunkan angka stunting di wilayah tersebut sehingga dapat dijadikan proyek percontohan bagi daerah lain.
Kepala UPTD Puskesmas Rejosari Isna Noor Khilda menambahkan, upaya penanganan stunting terus menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Sebagai contoh, dari 10 anak stunting yang mendapatkan intervensi melalui Program Ketahanan Makanan Keluarga (PKMK) yang dikawal oleh dokter spesialis anak (Sp.A) dan Puskesmas, kini sekitar 12 hingga 13 anak termasuk penambahan kasus baru yang ikut program berhasil "lulus stunting" setelah menjalani pendampingan intensif.
"Program ini ngak hanya fokus pada pemberian makanan tambahan, tapi juga menekankan pentingnya PMT lokal yang didanai melalui bantuan operasional kesehatan (BOK) dan dilaksanakan oleh kader kesehatan di lapangan," ujarnya.
Baca juga: IDI Kudus bantu turunkan stunting lewat program orang tua asuh
Setiap anak peserta program mendapatkan pemantauan tumbuh kembang secara rutin setiap dua minggu sekali, serta edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya konsumsi makanan tinggi protein hewani setiap hari.
Dengan monitoring yang ketat dan komitmen semua pihak, mulai dari tenaga kesehatan, kader, hingga keluarga mimpi untuk membuat anak-anak "lulus stunting" bukan lagi sekadar harapan. Namun, agar hasil ini konsisten, pelaksanaan program secara detail dan rutin tetap menjadi syarat utama.
Atas keberhasilan tersebut, Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton bersama District Governor Rotary Internasional District 3420 Indonesia dr. Dyah Anggraeni meninjau langsung proyek penanganan stunting di Puskesmas Rejosari, Kamis.
Dalam kunjungannya, Bellinda menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan Rotary terhadap program prioritas Pemkab Kudus dalam menurunkan angka stunting.
"Kami berterima kasih kepada Rotary Club yang terus hadir memperkuat langkah pemerintah dalam penanganan stunting. Sinergi lintas sektor melalui pendekatan menjadi kunci untuk membangun Indonesia yang produktif dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Sementara itu, dr. Dyah Anggraeni menilai upaya penanganan stunting di Kudus, khususnya di wilayah Rejosari, telah menunjukkan hasil positif dan layak dijadikan contoh nasional.
"Penanganan stunting di Puskesmas Rejosari ini berhasil karena mengedepankan kolaborasi dan keberlanjutan. Model seperti ini bisa direplikasi di daerah lain, terutama dalam aspek kesehatan ibu dan anak," ujarnya.
Baca juga: Kabupaten Kudus turunkan angka stunting jadi 3,77 persen
Hal senada juga disampaikan Presiden Rotary Club Kudus Paulus Paul Handoko yang menegaskan komitmen Rotary untuk terus berkontribusi dalam program sosial dan kemanusiaan.
Suka(976)
Artikel Terkait
- Produk olahan rempah Indonesia dilirik pasar Timur Tengah dan Afrika
- Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura
- Produk biji
- Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan
- Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas
- BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji
- Kapolri resmikan 32 SPPG di Jateng dalam rangka dukung program MBG
- Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"
- BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati
- Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam
Resep Populer
Rekomendasi

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan

Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI

Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal

IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG

Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI

Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG

Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat

BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji